
Deadsquad yang berdiri sejak bulan Februari 2006 merupakan band project dari Stevi Item Ex Step Forward (Gitar), Ricky Seringai & Step Forward (Gitar) , Boni Ex - Tengkorak (Bass) dan Andyan Ex - Siksa Kubur (Drum). Mereka memainkan lagu2 dari band oldschool metal seperti Slayer, Anthrax, Pantera dan Sepultura.
Sayang, karena kesibukannya di Seringai, Step Forward dan pekerjaannya di sebuah majalah, Ricky terpaksa mengundurkan diri. Posisinya kemudian diisi oleh Prisa Ex – Zala, sementara di posisi vokalis masuklah Alexander (Babal). Karena sibuk dengan album solonya, bulan Juli 2008 Prisa juga mengundurkan diri.
Setelah beberapa bulan berjalan dengan konsep 1 gitar, akhirnya pada bulan Oktober 2008 Deadsquad menemukan sosok seorang gitaris yaitu Coki Bollemeyer yang notabene merupakan gitaris NETRAL. Pada bulan yang sama Daniel (Abolish Conception) juga bergabung menggantikan Babal di posisi vokalis.
Dengan armada Daniel (Vocal), Stevi (Gita ), Coki (Gitar), Boni (Bass) dan Andyan (Drum), Deadsquad akhirnya merampungkan album perdananya, Horror Vision. Album ini dirilis pada tanggal 9 Maret 2009, bertepatan dengan konser Lamb Of God di Jakarta dimana DEADSQUAD tampil sebagai band pembuka.
Konsep musik Deadsquad dengan line terbaru ini lebih kearah Technical Death Metal dengan influence band seperti : Spawn Of Possession, Necrophagist, Suffocation, Decrepit Birth, Visceral Bleeding, Disavowed & Nile. (dapurletter)
2. BURGERKILL
MENDENGAR nama BURGERKILL, buat kamu yang biasa berkiprah di scene underground tentu bukan nama baru lagi. Maklumlah, band yang mengusung hardcore ini termasuk 'bangkotan' di kancah musik yang kerap dituding "menonjolkan kegelapan" itu. Lahir secara "iseng -iseng" (begitu kata Ebenk, gitaris) tahun 1995 di daerah Ujung Berung (daerah ini sering disebut Bandung Coret, karena berada di pinggiran -red), BK mengambil nama plesetan dari sebuah restoran di sekitar markas mereka.
Mungkin awalnya hanya sebagai side project dari Ebenk yang sebelumnya sudah "terjun" di scene underground di Jakarta, sebelum meneruskan sekolah di Bandung. Cita-cita mereka berubah lebih serius ketika single mereka masuk di CD Kompilasi band-band Bandung garapan Richard Mutter (dramer PASBand -red) bertajuk masaindahbangetsekalipisan tahun 1997.
Ketika mereka masuk ke SONY MUSIC dan merilis album baru BERKARAT, ada beberapa kalangan yang menuduh BK berkhianat. Selama ini memang masih ada anggapan, major label dan indie label adalah "dua kubu" yang saling berseberangan. Lalu bagaimana tanggapan Ivan (vokalis), Ebenk (gitar), Agung(gitar), Andris (bass), dan Toto (drum) tentang tudingan itu. Lalu apa bedanya ketika masuk label besar dengan "masa-masa" ber-indie? Djoko Moernantyo dari TEMBANG.commewawancarai secara khusus band yang personilnya memlih musik sebagai jalan hidup mereka.
Apa tanggapan kalian dengan tudingan sebagian komunitas scene underground sebagai pengkhianat, lantaran masuk ke label major?
Kalau dari kita, terserah bagaimana mereka menyikapi apa yang kami putuskan ini. Yang jelas, meski kami masuk ke label besar, kami masih diberi kebebasan untuk memilih warna musik kami. Kita dibebaskan untuk mengemas konsep musik, lirik, sampai konsep video klip.
3. JASAD

RASANYA akan basi jika membahas Jasad hanya dari kacamata musik mereka. Itu karena musik yang mereka mainkan sudah tak punya lagi celah untuk dikritisi. Waktu dan jam terbang telah mengantar Jasad pada level musikalitas di atas rata-rata sehingga apa pun yang mereka rilis sudah menjadi jaminan kualitas.
Jasad sekarang bukan hanya dikenal sebagai band pengusung brutal death metal garda depan. Jasad adalah ikon suksesnya sebuah akulturasi antara budaya barat dan lokal. Merekalah yang meretas konvensi menyelipkan unsur budaya Sunda di antara kebrutalan dan kebisingan metal. Tak heran bila Jasad dianggap bukan hanya tonggak penting scene Bandung Underground. Jasad juga jadi tiang pancang sebuah dekonstruksi kecenderungan di mana memakai atribut budaya lokal adalah juga sebuah kebanggaan.
Banyak literatur yang beredar di dunia maya menyebutkan Jasad didirikan tahun 2000. Namun, Jasad sebenarnya sudah ada sejak 1990. Formasi awal Jasad terdiri dari Yuli, Tito, dan Faried. Tahun 1992, mereka mengalami pergantian personel setelah Faried keluar. Dengan formasi kedua yang terdiri dari Yuli, Tito, Hendrik, dan Abut, mereka merilis dua singel yang direkam secara live, yakni Life ‘n Die dan Fuckin’ Education.
Line up Jasad kembali berubah pada 1994. Yayat, Yadi Behom, dan Dani masuk menggantikan Hendrik, Tito, dan Abut. Praktis hanya Yuli satu-satunya personel asli yang masih tersisa. Dengan line up Yadi Behom (vokal), Yayat (gitar), Yuli (bas), dan Dani (drum), Jasad mengeluarkan EP C’est La Vie yang dirilis Palapa Records. Mini album tersebut berisi tiga lagu yakni Belenggu, Riuh, dan Technological Principal. Lagu yang terakhir disebut tercantum dalam kompilasi paling bersejarah, Independent Rebels yang dirilis tahun 1997.
Jasad ditinggalkan Yadi Behom pada 1998. Setahun kemudian giliran Yayat yang cabut. Sebagai gantinya, Jasad menggamit Man dari Injected Sufferaged dan Ferly dari Forgotten. Dengan formasi Man (vokal), Ferly (gitar), Yuli (bas), Dani (drum), Jasad berkibar sebagai salah satu band death metal paling berpengaruh di tanah air.
Sempat merilis EP Ripping the Pregnant, mereka akhirnya melakukan pencapaian luar biasa saat mengeluarkan album bertajuk Witness Of Perfect Torture pada 2001. Album ini dirilis Rottrevore Records dan kemudian dirilis ulang Forever Underground.
Nama Jasad sendiri dicetuskan Yuli, sang basis. Yuli mengaku nama itu ia dapat ketika suatu saat melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad. Nama itu kemudian ia jadikan band yang dibentuknya.
Line up Man, Ferly, Yuli, dan Papap, sanggup bertahan salama satu dekade. Memasuki tahun 2011, Jasad melakukan pergantian personel di posisi drum. Itu pun karena terpaksa setelah Papap mengalami kecelakaan yang cukup parah. Jasad kemudian menggelar audisi.
Dulu ketika Yuli memilih nama Jasad karena alasan ingin memberi kesan seram tapi tetap dalam bahasa Indonesia. Namun, sekarang mereka punya makna sendiri untuk nama band mereka. “Bagi saya Jasad bisa berarti jang sadayana atau jang sadunia,” seloroh Man.
Bahkan sejak 2008, Man mengartikan nama Jasad dengan akronim yang lebih edan yakni: Jarang Ada Satria Abadi di Sini’,” jelas Man
Apa pun, banyak parameter yang bisa dijadikan penanda bahwa Jasad sangat layak ditahbiskan sebagai band deathmetal paling berpengaruh untuk scene bawah tanah. Bukan hanya di Bandung, tapi juga tanah air.
4. FORGOTTEN
Terbentuknya FORGOTTEN tidak pernah lepas dari sejarah komunitas musik HOMELESS CREW di Ujungberung Bandung. Bagian dari sebuah komunitas musik cadas paling tua di Bandung dan masih tetap aktif hingga sekarang. Mereka lahir dan berkembang untuk menjadi bagian dari sejarah musik underground di Bandung dan Indonesia.
Bulan
January 1997 album pertama “FUTURE SYNDROME” di rilis. Bermaterikan
enam buah lagu berlirik Inggris di rilis oleh bendera indie lokal PALAPA
RECORD. Mengusung konsep musik old skool death metal style yang
dipadukan dengan beat hardcore dan cross over/thrash metal. Karakter
sound kasar, gaya vokal rought screaming yang emosional dipadukan dengan
lirik yang bertemakan social dan politik mencoba memotret kondisi
realitas yang terjadi pada saat itu. Peredarannya mencakup wilayah
Indonesia dan Asia. Sedangkan untuk peredaran di wilayah Eropa di rilis
oleh perusahaan indie Jerman MORBID RECORDS.
Bulan
Maret 1998 album single promo FORGOTTEN bermaterikan dua buah lagu
dengan titel “OBSESI MATI Promo Tape 98″ di rilis di bawah perusahaan
indie lokal ROCK RECORD. Pasca Forgotten mulai konsentrasi untuk
penggarapan proyek full album yang ke dua. Bertempat di studio Rehearsal
40124 Bandung, sepuluh materi lagu mulai di rekam. Di bawah label indie
lokal Extreme Soul Production, bulan Agustus 2000 album kedua “OBSESI
MATI” dirilis. Pada album ini Forgotten berhasil menemukan karakter
musik death metal yang bersumber dari realitas personal. Lirik yang
gelap, depresif serta tehnik vokal yang sangat emosional. Album ini
seolah menjadi representasi dari sebuah realitas jaman.
Bulan
Juli 2001 kembali FORGOTTEN masuk studio. Sebuah album yang menuai
banyak kontroversi dengan titel “TUHAN TELAH MATI” dirilis bulan Agustus
2001 oleh ROCK RECORD. Berisi 4 lagu dengan aransemen musik technical
death metal dengan lyric yang sarcastic menggunakan sudut pandang teori
filsafat nihilism dan diproduksi dalam jumlah yang terbatas.
Bulan
Maret 2003 FORGOTTEN merilis album ‘TIGA ANGKA ENAM dibawah label
ROTTREVORE RECORDS. Berisi 10 lagu dengan aransemen musik death metal
yang variatif. Gabungan antara skill bermusik, eksporasi kecepatan dan
power hingga titik maksimal. Sebuah album yang penuh dengan nuansa
kegelapan dan terror namun dibalut oleh bahasa puitis dan metaphor yang
cerdas. Ini adalah salah satu koleksi album death metal paling
inspiratif di Indonesia. Pada tahun 2008 album ini kembali dirilis dalam
bentuk CD.
5. SIKSAKUBUR
pertama kali di bentuk pada 6 july 1996. nama ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND mulai menarik perhatian para pecinta musik DEATH METAL dibulan july -september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai msk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album THE CARNAGE yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD.
Album
ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik
UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy
kaset, walaupun kwalitas dari album ini sangat kurang dikarenakan
minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses
dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu
dan dibubuhi 1 (intro) yang dituangkan kedalam album kedua BACK TO
VENGEANCE yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah
format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1
bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih
kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama.
SIKSAKUBUR
mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga
bali. Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra
(vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi
setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR
karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK
yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar
negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan
Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan
album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan
didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET album
inilah yang membuat SIKSAKUBUR mendapat perhatian lebih dari media massa
dan elektronik..
SIKSAKUBUR
merambah event-event bukan hanya event UNDERGROUND saja tapi event yang
bukan UNDERGROUND sampai pentas seni sekolah SIKSAKUBUR menjadi
headliner dalam acara tersebut ini sebagai bukti bahwa musik DEATH METAL
yang dimainkan oleh SIKSAKUBUR mulai mendapat perhatian lebih, bukan
hanya di Indonesia tapi hingga mancanegara khususnya SINGAPURA dan
MALAYSIA.
Karena
july tahun 2005 lalu SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event
metal di singapura. Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya
dirilis oleh FROM BEYOND record (belanda) ini adalah sub label dari
DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika
album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di
ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA Setelah lebih dari 10 thn berkiprah di
Blantika musik metal Indonesia SIKSAKUBUR telah merilis 4 AlbumPodi
yaitu THE CARNAGE, BACK TO VENGEANCE, EYE CRY dan PODIUM yang juga
merupakan album terakhir dari drummer sekaligus pendiri SIKSAKUBUR yaitu
ANDYAN GORUST.
Namun
setelah mengalami masa2 sulit dan masa pencarian pemain drum, akhirnya
SIKSAKUBUR mendapatkan drummer baru yaitu PRAMA [ ex- ALEXANDER.LAST
SUFFER] dan SIKSAKUBUR pun siap untuk kembali dengan formasi baru ini
6. DEAD VERTICAL
Dead Vertical, band yang didirikan pada 22 Nopember 2001 di sebuah kawasan pinggiran Jakarta Timur, dengan formasi awal Iwan-Vocals, Boy Guitars/Backing vocals, Bony-Bass dan Andriano-Drums. Seiring dengan berjalannya waktu maka seperti lazimnya band-band lainnya Dead Vertical telah mengalami beberapa kali pergantian personil, yakni pada pertengahan 2003 Andriano (Drums) mengundurkan diri karena kesibukan kerjanya, kemudian posisinya digantikan oleh Bimo yang bertahan hingga Maret 2004 (setelah rilis album pertama “Fenomena Akhir Zaman”) kemudian ia mengundurkan diri. Selanjutnya posisi Drummer digantikan oleh Arya dari (Formyblood) hingga sekarang. Pada akhir 2005 Iwan (Vocals) mengundurkan diri karena kesibukan kerja dan posisi Vocals digantikan oleh Boy sekaligus tetap memegang posisi Guitars.
Dead
Vertical mempunyai arti “MATINYA HUBUNGAN VERTIKAL ANTARA TUHAN DENGAN
MANUSIA”. Nama ini terinspirasi oleh fenomena kehidupan di era sekarang
dimana dunia telah dipenuhi oleh kebencian, kekacauan, pembantaian, dan
penyesatan secara global karena banyak manusia yang telah melupakan
Tuhannya.
Dead Vertical terinfluence oleh band-band seperti Napalm Death, Terrorizer, Slayer, Sepultura, Brutal Truth, Righteous Pigs, Massacre, Nasum, Lock Up, Rotten Sound dan lain-lain. Lirik-lirik yang diteriakkan bertema sosial dan seputar kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam bentuk genre Grindcore. Hingga saat ini Dead Vertical telah menghasilkan beberapa karya musik antara lain Split tape dengan band Hardcore Philipina-Human Error (No Label rec 2003), Album Pertama “Fenomena Akhir Zaman” (The Eye Music 2004), Mini Album “Global Madness” (Dead Vertical 2006) dan beberapa kompilasi Death Metal-Hardcore.
Anggota:
# BoyBleh - Guitar & Vocal
# DeadbonZ - Bass & Back.Vocal
# Aryablood - Drum
Dead Vertical terinfluence oleh band-band seperti Napalm Death, Terrorizer, Slayer, Sepultura, Brutal Truth, Righteous Pigs, Massacre, Nasum, Lock Up, Rotten Sound dan lain-lain. Lirik-lirik yang diteriakkan bertema sosial dan seputar kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam bentuk genre Grindcore. Hingga saat ini Dead Vertical telah menghasilkan beberapa karya musik antara lain Split tape dengan band Hardcore Philipina-Human Error (No Label rec 2003), Album Pertama “Fenomena Akhir Zaman” (The Eye Music 2004), Mini Album “Global Madness” (Dead Vertical 2006) dan beberapa kompilasi Death Metal-Hardcore.
Anggota:
# BoyBleh - Guitar & Vocal
# DeadbonZ - Bass & Back.Vocal
# Aryablood - Drum
7. AFTERCOMA
Kembali
ke kehidupan setelah koma, bahwa mungkin deskripsi yang sempurna
tentang band ini. Dimulai pada tahun 2006 oleh gitaris Ridho alias
Fatwerks di Bandung Indonesia. Ia mengumpulkan teman-teman lamanya dan
beberapa teman-teman baru untuk bergabung dengan band dengan nama
Aftercoma.
musik
pada dasarnya adalah campuran logam-hardcore, dipengaruhi oleh
band-band seperti sepultura, (lama) metallica, As I Lay Dying, Deftones,
In Flames, Lamb of God, dll
pada
tahun 2008 Aftercoma merilis sebuah EP yang disebut Nafas, tersedia
secara digital di beberapa situs download mp3 seperti itunes, amazon mp3
dll
pada
tahun 2010 mereka berencana untuk merilis album penuh dan mungkin
beberapa video atau bahkan DVD. Hanya tinggal dekat dengan kami, kami
akan menyerang Anda dengan kekuatan penuh kami ....
8. UNDERGOD
“AING" hirup di tanah Sunda. Geus hiji kawajiban ngamumule Ki Sunda. Mun urang bule bangga ngomong make basana sorangan, ku naon urang henteu.” Itulah kalimat yang terlontar dari mulut Kinoy Bacok saat ditanya perihal alasan memilih kesundaan sebagai ciri khas Undergod.
Profil Band Undergod - SEMPAT DIANGGAP SEBELAH MATA, KESUNDAAN KINI JADI TRADEMARK YANG MELEKAT ERAT DI TUBUH UNDERGOD. HASILNYA, MEREKALAH SATU-SATUNYA BAND YANG DISEMATI LABEL SUNDANESE TECHNICAL DEATH METAL.
“Ku
jalan nyieun lirik lagu make Basa Sunda, ngomong sapopoe, jeung make
iket ieu, urang hayang mere tangara ka balarea yen urang Sunda teh eksis
dina sagala widang,” cetus Kinoy lagi sambil menempelkan telunjuk ke
kepalanya yang memang dibebat iket Sunda.
Kinoy
selalu bicara berapi-api tentang Sunda, termasuk cap kampungan yang
diterimanya saat pertama kali memutuskan memakai Basa Sunda dalam
lagu-lagu Undergod. “Sumpah, baheula mah babaturan sorangan ge protes
gara-gara urang nyieun lagu make Basa Sunda. Tapi, urang milih panceg
kana eta pilihan. Alhamdulillah, hasilna jiga ayeuna. Da ari kahayang
dina hate leutik mah, band kami ge make kecap Sunda. Lain Undergod. Tapi
da geus kagok,” tukasnya.
Dibalut
kualitas musik yang memang keren, keputusan Kinoy tersebut akhirnya
menuai hasil positif. Bahkan kini Undergod begitu identik dengan tradisi
Sunda. Mereka termasuk satu dari sedikit band yang dengan kesadaran
penuh menyelipkan tradisi leluhur dalam setiap aksi panggung.
Nama
Undergod mulai menjulang setelah tampil di panggung Bandung Death Fest
3. Di acara yang dihadiri lebih dari 3.000 penonton itu, Undergod layak
dijadikan sebagai salah satu performer terbaik. Padahal jauh sebelum
itu, Undergod nyaris kandas setelah mengalami stagnasi selama tiga tahun
sejak 2004.
Dibentuk
pada 2004, Undergod mengawali eksistensi mereka dengan formasi Kinoy
(vokal), Said (gitar), Abas (bass), dan Uti (drum). Namun, dengan
formasi seperti itu, laju Undergod tidak berjalan mulus. Mereka sempat
mengalami kebuntuan dalam bermusik. Beruntung mereka akhirnya sanggup
melewati masa-masa sulit tersebut.
Keputusan
mengubah formasi dengan menggeser Abas dari bassis menjadi penggebuk
drum, jadi manuver brilian yang akhirnya mengubah garis tangan Undergod.
Terlebih lagi setelah formasi anyar tersebut mampu menelurkan sebuah
lagu berjudul Cai Kawantun. Singel pertama ini dirilis di bawah Pieces
Records.
Nama
Undergod makin berkibar setelah merilis lagu berjudul Kudak-kadek
sebagai singel kedua. Di lagu ini mereka menggandeng Aki Amenk
(Disinfected). Karena merasa pol dengan komposisi Kudak-kadek, Undergod
menyertakan nomor ini dalam kompilasi Padiga (Panceg Dina Galur
Compilation, 2009).
Lagu
lain yang tak kalah impresif adalah Saguru Saelmu Tong Ngaganggu, yang
kemudian terpilih jadi salah satu materi kompilasi Brutally Sickness
yang dirilis Extreme Soul Productions.
Kini
membicarakan Undergod adalah juga membicarakan pula tentang kesundaan.
Mereka sukses menjadikan Ki Sunda sebagai teror baru yang sanggup
mengusik sudut pandang anak muda. Dan hasilnya, mereka jadi satu-satunya
band yang musiknya mendapat sebutan Technical Sundanese Death Metal.
9. BLEEDING CORPSE
LINE UP : Uus Death [gitar], Adrian [bass], Boby [vokal], Ari [drum].
Bleeding Corpse terbentuk pada akhir tahun 2005, dimotori oleh Uus Death [eks Balance of Terror] pada gitar, Adrian pada bass, Boby [eks Dishonest] pada vokal, serta drummer Ari [eks Injected Sufferage / Lumpur]. Pada bulan November 2006, mereka sempat membuat promo CD yang berisi tiga buah lagu ; Bangkai Para Pendosa, Simpuh Tubuh Terbunuh, dan Nista Maja Utama. Mereka sempat menambah satu gitaris lagi yaitu Lukman [eks Filgrim] di pertengahan tahun 2007. Namun itu tidak lama, setelah manggung di acara Bandung Death Fest #2 Lukman terpaksa mengundurkan diri dan band ini tetap bertahan dalam formasi kuartet. Bleeding Corpse mengaku ter-influence oleh band-band brutal death metal seperti Suffocation, Disavowed, Devourment, dan Disgorge. Sambil menjalani berbagai aksi panggung lokal, mereka masuk studio untuk merekam lagu-lagunya. Akhirnya di tahun 2008 Bleeding Corpse berhasil merilis album debut album bertitel Resurection of Murder yang diproduksi Pieces Records, sebuah label independen yang juga dikelola oleh Dani [drummer Jasad]
10. BESIDE
MEMBER Owang [vokal], Fattah [gitar], Akew [gitar], Paneu [bass], Bebi [drum]
SOUNDLIKE Menyabdakan komposisi dan sound metalik yang lumayan padat serta teknikal. Musik cadas yang epikal dengan riff yang cepat namun tetap harmonik. Ada karakter swedish dengan beat hardcore ala eropa. Gagah berani!…
STORY
Band ini eksis sejak pertengahan 1997 di daerah Ujungberung, Bandung
Timur - suatu basis komunitas metal yang juga pernah membesarkan nama
Jasad, Forgotten, Burgerkill dan Disinfected di blantika musik cadas
Indonesia. Awalnya Beside memainkan musik hardcore tipikal newschool,
yang banyak memasukkan elemen metal. Selama empat tahun awal karir
mereka, Beside sering mengalami pergantian formasi, bahkan sempat vakum.
Baru pada tahun 2001, Beside ibaratnya bangkit kembali dengan tambahan
tenaga baru dari eks personil Global Unity, Ababil dan Mortified. Mereka
kembali menulis lagu dan manggung di berbagai pentas lokal. Bebi dkk
mulai yakin dan solid untuk menancapkan jalurnya pada nada-nada metal.
Musik mereka terpengaruh oleh Iron Maiden, Dragonforce, Inflames,
Soilwork, hingga Trivium.
Selama karirnya, Bebi dkk sempat merilis tiga singel yang masuk dalam kompilasi Independent Rebel [1999], One Blood [2004] serta Beyond Good and Evil [2005]. Tahun lalu mereka bikin demo yang berisi dua track andalan, Aku Adalah Tuhan dan Fall. Beberapa lagu baru sudah mulai terkumpul, dan rencananya tahun ini Beside akan merilis album penuhnya.
Selama karirnya, Bebi dkk sempat merilis tiga singel yang masuk dalam kompilasi Independent Rebel [1999], One Blood [2004] serta Beyond Good and Evil [2005]. Tahun lalu mereka bikin demo yang berisi dua track andalan, Aku Adalah Tuhan dan Fall. Beberapa lagu baru sudah mulai terkumpul, dan rencananya tahun ini Beside akan merilis album penuhnya.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar